Infobolaharian - Bandar Bola PSM Makassar mempertanyakan sejumlah denda dan hukuman yang dikeluarkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Keputusan tersebut dianggap sangat merugikan Juku Eja. Akibat hukuman yang diterima oleh PSM, dua asisten pelatih, Zainuddin Batolla dan Imran Amirullah, kini tidak dapat lagi mendampingi anak asuhnya dalam bertanding di Liga 1 2018. Zainudin dan Imran dinilai melakukan protes berlebihan saat laga tandang melawan Arema FC di Liga 1 pekan kesembilan.
Selain itu, kubu tim berjuluk 'Ayam Jantan Dari Timur' ini juga mendapatkan denda uang. Itu akibat kerusuhan di markas PSM usai menjamu Borneo FC di pekan kesepuluh Liga 1. Pelatih PSM, Robert Rene Alberts, keberatan dengan hukuman itu. Dia menilai PSSI tidak adil. "Kami lihat dari skorsing yang terjadi di Arema dan di sini masa kami dapat hukuman malah Borneo tidak dapat hukuman. Saat Borneo, ofisial kami jadi saksi, malah pemain (Borneo FC) yang kehilangan kendali marah dan mau melampiaskan ke perangkat pertandingan seperti wasit," kaya Robert Rene pada Sabtu (26/5/2018).
"Tim lawan (Borneo FC) mencoba menyerang perangkat pertandingan, kita lindungi mereka, kita malah disanksi, saya bingung," dia melanjutkan. Akibat hal itu, mantan pelatih tim asal negara Malaysia, Serawak FA ini kembali mengungkit sejumlah kekeliruan pemberian sangsi dan denda yang diberikan oleh PSSI. Seperti di tahun lalu, saat Persib Bandung berhasil mengalahkan PSM di Stadion Gelora Bandung Lautan Api dengan skor 2-1. Di saat itu, perangkat pertandingan menolak untuk berjabat tangan dengan pelatih Robert Rene hingga usai laga. Namun, akibat insiden tersebut, justru PSSI memberi hukum kepada pelatih PSM itu dan mengeluarkan denda sebesar Rp. 10 juta untuknya.
Kedua, di saat PSM menjamu Persela Lamongan di Stadion Andi Mattalata Makassar, pada pekan ketiga Liga 1, pelatih yang sukses membawa Arema FC juara di tahun 2009 itu kembali mendap teguran keras saat hendak menanyakan waktu tambahan yang diberikan oleh wasit. "Saya tanya kalian, Joko Driyono selaku ketua PSSI katakan tidak ada klub yang mangkir ke Serui, sebelum kita tahu hal ini sekarang sudah ada tim tidak ke sana. Harus fair, semua klub sepakbola menang kalah itu biasa," pelatih berkebangsaan Belanda tersebut menjelaskan.
"Kalau kita tekankan fakta ini dan kita bersuara, orang berada di atas sana akan bersuara dan menghukum judi bola kita, padahal kita kita menekankan fakta yang terjadi," dia menandaskan. "Kami harus menindak secara cepat dan tegas, saya juga mau bicara karena saya tidak tahu siapa bertugas dan bertanggung jawab di liga soal ini, kita mau punya liga yang jujur," ujar Robert Rene.
Ini hasil sidang komisi disiplin yang dirilis Komddis PSSI pada 25 Mei untuk PSM:
1. Ofisial PSM Makassar, Syamsuddin Batolla
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: Arema FC vs PSM Makassar
- Tanggal kejadian: 13 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Protes berlebihan terhadap wasit dengan cara memegang dan mengucap.
- Hukuman: Sanksi larangan duduk di bangku cadangan dan memasuki ruang ganti pemain.
2. Ofisial PSM Makassar, Imran Amirullah
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: Arema FC vs PSM Makassar
- Tanggal kejadian: 13 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Protes berlebihan terhadap wasit dengan cara memegang dan mengucap.
- Hukuman: Sanksi larangan duduk di bangku cadangan dan memasuki ruang ganti pemain.
3. PSM Makassar
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: Arema FC vs PSM Makassar FC
- Tanggal kejadian: 13 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Protes berlebihan yang dilakukan oleh ofisial PSM Makassar yang tidak teridentifikasi hingga keluar area teknis.
- Hukuman: Teguran keras.
10. Suporter PSM Makassar
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: PSM Makassar vs Borneo FC
- Tanggal kejadian: 19 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Pelemparan botol ke dalam lapangan
-Hukuman : Denda Rp. 30.000.000
11. Panitia pelaksana pertandingan PSM Makassar
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: PSM Makassar vs Borneo FC
- Tanggal kejadian: 19 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pemain lawan
-Hukuman : Denda Rp. 20.000.000
 |
| PSM Makassar |
Selain itu, kubu tim berjuluk 'Ayam Jantan Dari Timur' ini juga mendapatkan denda uang. Itu akibat kerusuhan di markas PSM usai menjamu Borneo FC di pekan kesepuluh Liga 1. Pelatih PSM, Robert Rene Alberts, keberatan dengan hukuman itu. Dia menilai PSSI tidak adil. "Kami lihat dari skorsing yang terjadi di Arema dan di sini masa kami dapat hukuman malah Borneo tidak dapat hukuman. Saat Borneo, ofisial kami jadi saksi, malah pemain (Borneo FC) yang kehilangan kendali marah dan mau melampiaskan ke perangkat pertandingan seperti wasit," kaya Robert Rene pada Sabtu (26/5/2018).
"Tim lawan (Borneo FC) mencoba menyerang perangkat pertandingan, kita lindungi mereka, kita malah disanksi, saya bingung," dia melanjutkan. Akibat hal itu, mantan pelatih tim asal negara Malaysia, Serawak FA ini kembali mengungkit sejumlah kekeliruan pemberian sangsi dan denda yang diberikan oleh PSSI. Seperti di tahun lalu, saat Persib Bandung berhasil mengalahkan PSM di Stadion Gelora Bandung Lautan Api dengan skor 2-1. Di saat itu, perangkat pertandingan menolak untuk berjabat tangan dengan pelatih Robert Rene hingga usai laga. Namun, akibat insiden tersebut, justru PSSI memberi hukum kepada pelatih PSM itu dan mengeluarkan denda sebesar Rp. 10 juta untuknya.
Kedua, di saat PSM menjamu Persela Lamongan di Stadion Andi Mattalata Makassar, pada pekan ketiga Liga 1, pelatih yang sukses membawa Arema FC juara di tahun 2009 itu kembali mendap teguran keras saat hendak menanyakan waktu tambahan yang diberikan oleh wasit. "Saya tanya kalian, Joko Driyono selaku ketua PSSI katakan tidak ada klub yang mangkir ke Serui, sebelum kita tahu hal ini sekarang sudah ada tim tidak ke sana. Harus fair, semua klub sepakbola menang kalah itu biasa," pelatih berkebangsaan Belanda tersebut menjelaskan.
"Kalau kita tekankan fakta ini dan kita bersuara, orang berada di atas sana akan bersuara dan menghukum judi bola kita, padahal kita kita menekankan fakta yang terjadi," dia menandaskan. "Kami harus menindak secara cepat dan tegas, saya juga mau bicara karena saya tidak tahu siapa bertugas dan bertanggung jawab di liga soal ini, kita mau punya liga yang jujur," ujar Robert Rene.
Ini hasil sidang komisi disiplin yang dirilis Komddis PSSI pada 25 Mei untuk PSM:
1. Ofisial PSM Makassar, Syamsuddin Batolla
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: Arema FC vs PSM Makassar
- Tanggal kejadian: 13 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Protes berlebihan terhadap wasit dengan cara memegang dan mengucap.
- Hukuman: Sanksi larangan duduk di bangku cadangan dan memasuki ruang ganti pemain.
2. Ofisial PSM Makassar, Imran Amirullah
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: Arema FC vs PSM Makassar
- Tanggal kejadian: 13 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Protes berlebihan terhadap wasit dengan cara memegang dan mengucap.
- Hukuman: Sanksi larangan duduk di bangku cadangan dan memasuki ruang ganti pemain.
3. PSM Makassar
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: Arema FC vs PSM Makassar FC
- Tanggal kejadian: 13 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Protes berlebihan yang dilakukan oleh ofisial PSM Makassar yang tidak teridentifikasi hingga keluar area teknis.
- Hukuman: Teguran keras.
10. Suporter PSM Makassar
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: PSM Makassar vs Borneo FC
- Tanggal kejadian: 19 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Pelemparan botol ke dalam lapangan
-Hukuman : Denda Rp. 30.000.000
11. Panitia pelaksana pertandingan PSM Makassar
- Nama kompetisi: Go-Jek Liga 1 2018
- Pertandingan: PSM Makassar vs Borneo FC
- Tanggal kejadian: 19 Mei 2018
- Jenis pelanggaran: Gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pemain lawan
-Hukuman : Denda Rp. 20.000.000
No comments:
Post a Comment